Rabu, 27 Februari 2013

Problem?, Enjoy Guys ..

hari ini adalah hari yang bisa gua sebut hari nerakanya nerakan terdalam. Why ?, karena dalam seetiap jam gua di sekolah selalu ada yang namannya problem. What;s Problem?, semuannya problem, pertama, jam pelajaran Tafsir. Untung saja, guru cuma mbuat tugas alias tak hadir, kalo hadir gua ndx tau gua jadi apa?, soalnya gua ngantuk bin banget alias males pelajaran. Problem selanjutnya, ulangan Geografi gua dapat nilai yang sangat merah membara, coba tebak berpa nilainnya?, yap 44 adalah nilai ulangan Geografi gua. Dan yang paling parah adalah gua  di suruh  'irji' wa khud dari kelas oleh guru Bahasa Arab gua. Karena gua ndak membawa buku pelajaran.
Tapi, setelh gua keluar dan mengambil buku Bahasa Arab di Asrama, pencerahan pun datang.
Gua menyadari bahwa semua ini adalah salah satu proses yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya untuk meraih mimpinnya.
Andaikata gua di saat itu gua menyerah, gua ndak mungkin bisa meraih mimpi-mimpi gua. So, kalau sahabat-sahabat gua dapat problem, enjoy aja. Tuhan pasti punnya maksud rahasia, yang pastinya baik buat kita selaku hamba-Nya.

Nerakanisme Pendidikan Indonesia


BAHAYA !!!
Anda akan terprovokasi untuk melakukan perubahan
secara besar-besaran terhadap sistem pendidikan di Indonesia

            Neraka?, maksudnya apa?, emang gitu?, masak sih?, dan pertanyaan lainnya yang bermaksud pada kebingungan, betul kan?. Pembaca sekalian yang saya hormati mungkin bingung dan butuh tujuh kali keliling untuk berpikir, sebelumnya maaf, jujur saya juga bingung (Lho?). Oke-oke semua tenang , dalam artikel ini, saya akan coba sampaikan maksud saya ini dengan baik-baik dan rada semrawut.
            Sebelum kita melangkah lebih jauh, saya ingin bertanya, apakah berita terpanas mengenai pendidikan kita?, masalah apa sih yang selalu dikupas dalam artikel pendidikan?, apakah ada masalah lagi yang lebih parah dan sangat mempengaruhi perekonomian dan kehidupan masa depan negara kita?. Semua pasti serentak menjawab masalah RSBI, mahalnya biaya sekolah dan minimnya fasilitas yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar, dan pasti yang terakhir semua hanya geleng-geleng kepala .Saya yakin hanya anggukan saja  yang dilakukan  pembaca sekalian setelah saya paparkan jawaban pembaca sekalian. Kenapa?, karena kita terlalu sering berprinsip semut di samudra Arktik  lebih terlihat dari pada paus biru di pelupuk mata. Lha terus apa masalahnya?.
Gini, pendidikan di Indonesia boleh (bahkan sangat dibolehkan) untuk dikatakan sebagai sistem pendidikan negara berkembang (baca = diam di tempat) bukan sistem negara maju (baca = terus berlari), setuju?. Alasannya? , karena sistem pendidikan kita mengarahkan otak siswa untuk selalu berpikir diam (baca = realitis) bukan berpikir maju ( baca = imajinatif). Dan kedua sistem inilah yang membedakan antara negara berkembang dengan negara maju, bukti?.
            Saya tidak akan memberikan contoh yang jauh-jauh, lihatlah diri anda !. Pelajaran apa sih yang sering anda temui di setiap jenjang pendidikan dari SD hingga Perguruan Tinggi?, serentak semua menjawab pelajaran eksak alias hitung -hitungan. Dan dampak dari itu adalah kebanyakan masyarakat Indonesia selalu berpikir hitung-hitungan untuk maju menjadi bangsa yang lebih dari bangsa yang maju.
            Dengan sistem pendidikan yang demikian, dapat ditebak bahwa pendidikan Indonesia ini menganut paham nerakanisme. Maksudnya?, sistem pendidikan Indonesia mengarahkan siswanya untuk berfikir sesuai dengan kehendak para tetua, bila tidak pukulan pun akan mendarat dengan bebasnya dan tidak mengembangkan bakat minat siswanya. Misal bila ada anak yang ingin mengembangkan bakatnya sebut saja menggambar, anak itu mungkin akan di cemooh oleh orang-orang di sekitarnya. Karena menganggap mengambar kurang menghasilkan daripada pekerjaan yang ada di bawah pemerintah sebut saja PNS. Apakah benar demikian ?
Padahal salah satu negara maju, sebut saja Jepang, mereka menerapkan sistem yang agak nyeleneh menurut pikiran kita. Alih-alih menerapkan sistem yang menuntut siswanya untuk melakukan hitung-hitungan, mereka malah menuntut siswanya untuk “menggambar”, ya menggambar, anehkan?. Tapi lihatlah bagaimana pesatnya kemajuan negara Jepang yang pernah di luluh-lantahkan sekutu dengan bom atom.
            Sebetulnya mereka tidaklah nyeleneh, namun mereka mempunyai tujuannya yang besar. Mereka tahu bahwa menggambar adalah salah satu cara untuk mengembangkan imajinasi (baca = otak kanan). Data pun memberi fakta, bahwa kesuksesan itu ditentukan oleh 80% otak kanan dan 20% otak kiri. Ditambah petuah dari Bapak  Cahaya, Albert Einstein, “imajinasi itu  lebih dulu dari pada pengetahuan”, penulis pun menggantinya dengan “ otak kanan itu lebih dulu dari pada otak kiri.
            Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sistem pendidikan yang seharusnya itu adalah sistem pendidikan yang mengarahkan pikiran siswanya untuk bebas berpikir (baca = berimajinasi) layaknya mereka berada di surga. Bukan sistem pendidikan yang mengharuskan siswanya untuk selalu terkekang seperti berada di neraka.
            Apa hubungannya dengan perekonomian dan kehidupan bangsa dimasa mendatang?. Hubunganya dengan perekonomian dan kehidupan bengsa di masa depan dengan sistem pendidikan yang sekarang sangatlah erat kaitanya. Kita tahu bahwa syarat suatu negara dapat dikatakan negara maju yakni jumlah pengusahanya lebih dari 2%. Bagaimana dengan jumlah pengusaha di Indonesia?, hanya 1,56% saja jumlah pengusaha yang ada di Indonesia. Padahal negara Singapura yang notabene adalah negara yang memiliki luas wilayahnya lebih kecil dari DKI Jakarta memliki jumlah pengusaha sebanyak 7,2 %. Bagaimana dengan negara lainnya?, jujur saya sendiri malu untuk menginformasikannya. Namun karena ini penting sekali saya akan informasikan dengan perasaan malu, negara Malaysia memiliki jumlah pengusaha sebesar 2,4%, Thailand 4,1% dan Jepang 10%.
Apa yang terjadi jika pasar bebas ASEAN 2015 dibuka?, dapat dipastikan jika negara Indonesia tidak bisa meningkat jumlah pengusahanya meningkat akan kalah dengan negara ASEAN lainnya. Dengan sistem pendidikan Indonesia yang sekarang, saya kurang yakin kalau Indonesia mampu mengalahkan negara ASEAN lainya. Kenapa?, sebuah pertanyaan yang tidak usah dijawab karena anda tahu, karena sistem pendidikan di Indonesia berbasis otak kiri. Dan otak kiri adalah otak para pekerja alias karyawan.
Coba bayangkan bila jumlah pengusaha di Indonesia jumlahnya lebih dari 10%. Dengan demikian  lapangan kerja akan semakin luas dan tidak ada lagi TKI atu TKW yang mendapat siksaan di negara lain. Bagaimana dengan pendidikannya?, dengan banyaknya pengusaha, maka jumlah pendapatan negara akan meningkat pula. Dengan semakin tingginya jumlah pendapatan negara, maka jumlah subsisidi untuk pendidikan akan ikut meningkat dan persentase jumlah angka buta huruf pun akan menurun. Kesejahteraan, jumlah harapan hidup dan fasilitas yang memadai pun akan meningkat pula, namun jadi beda jika di korupsi.
Ngomong-ngomong soal korupsi, saya mau bertanya kembali, berapa jumlah Doctor, Magister dan Sarjana yang terlibat korupsi?, apakah mereka bodoh?, berapa IPKnya?, apa sebab yang kejadian ini bisa terjadi?. Menurut pendapat saya, karena sistem pendidikanlah yang menyebabkanya. Karena seperti di atas, yang diasah hanyalah otak kirinya bukan otak kanannya. IQ adalah kekhasanya otak kiri, sedangkan EQ danSQ adalah kekhasanya otak kanan.
Kalau yang hanya diasah cuma intelektualnya bukan emosionalnya maka yang namanya prinsip agama pun sulit untuk dijadikan pedoman hidup. Dampak besar dari ini adalah semakin terkikisnya jati diri bangsa. Dan yang namanya perbuatan maksiat  pun akan meningkat dengan derastis. Kalau terus dibiarkan akan menjadikan suramnya masa depan Indonesia kelak.  
Ketakutan adalah produk lain dari sistem nerakanisme pendidikan di Indonesia. Masa kanak-kanak adalah masa dimana seorang dalam keadaan over terhadap imajinasi dan keberanian. Tapi apa yang dilakukan para orang tua di Indonesia?.“nina bobok .. o .. nina .. bobok kalau tidak bobok digigit nyamuk” adalah satu dari sekian mindset ketakutan yang ditanamkan para orang tua di Indonesia terhadap anak-anaknya.
Bukannya saya dukun, paranormal atau peramal, tapi saya yakin jika negara Indonesia tidak memiliki pemuda-pemuda yang tidak merubah sistem nerakanisme pendidikan Indonesia. Maka negara Indoenesia tidak akan menjadi negara makmur atau bahkan negara maju. Karena dasarnya yakni sistem pendidikannya sudah bobrok parah sekali.
Apakah kita hanya menunggu takdir Tuhan yang menjadikan negara Indonesia menjadi negara makmur apalagi maju?. Namun hukum Alam tidaklah demikian, karena hukum Alam meyatakan, jika seorang tidak merubah diri mereka sendiri, maka Alam pun tidak akan merubah. Dan Semesta hanya berfirman: “ jika kamu ingin sesuatu, maka akan Aku wujudkan”. Tidak berfirman: ” Aku akan memberikan apa yang kamu tidak inginkan”.
Lha terus apa yang harus kita laukan, hai penulis?. Saya tidak akan memberitau, tapi menyuruh anda action. Jika anda tidak mau action, lebih baik anda buang dan bakar saja tulisan ini dan tanya saja mbah google. Tapi saya yakin tidak akan menemukan tulisan persis sama dengan tulisan saya ini. Jadi mau tidak mau anda harus menurut kepada saya, hehehe .
Langsung saja, mulailah dari diri hati anda!. “saya harus melakukan perubahan” adalah satu-satunya kalimat yang ada di mindset anda. Kemudian sebarkan sprit perubahan kepada keluarga, sahabat, teman dan orang-orang terdekat anda. Jika tidak demikian maka sama halnya anda dengan obor di tengah badai.
Jangan hanya demo!. Karena teriak tanpa action sama dengan anda tengki begetar dan berbunyi sangat nyaring sekali membuat dunia kiamat (kata penulis). Siapakah koruptor sekarang?, saya yakin para koruptor sekarang adalah para pendemo tahun 1998. Kurang percaya?, buktikan sendiri dengan mencatat para pendemo sekarang dan catat pula pendemo berdasi (baca = koruptor) 20 tahun mendatang, apakah sama?.
Pemerintah Indonesia sudah berusaha untuk melakukan perbaiakan demi perbaikan. Walaupun masih ada juga yang namanya “koruptor” yang merusaknya. Namun kita jangan menyalahkan pemerintahnya, tapi koruptornya. Apakah kita mampu melakukan perbaikan yang lebih baik daripada pemerintah? Ingat untuk merubah sistem nerakanisme pendidikan Indonesia tidak hanya dengan berdemo!, ingat itu, hai para pendemo!.  
Dan kalau kita berdemo, sama halnya dengan kita memperparah sistem nerakanisme pendidikan Indonesia. Alasannya tidak lain adalah EQ dan SQ. Jika hanya menggunakan mulut (baca = IQ), tanpa menggunakan hati (baca = EQ dan SQ), maka ... ,udah tau kan jawaabanya?.
            Yang terakhir adalah actionkan apa yang anda inginkan. Jika anda ingin melakukan perubahan, ya lakukan sekarang jangan hanya menunggu, walaupun hanya beberapa milidetik. Waktu tak akan pernah berhenti, tapi kita lah yang terus berhenti. Maksimal energi kita untuk melakukan perubahan.
            Semesta akan memberikan banyak energi kepada kita, jika kita action. Karena Hukum Alam akan berlaku yakni “Aku akan memberikan banyak energi, jika kamu menjemputnya”. Ingat bahwa takdir dapat kita rubah jika kita action.
            Dan jangan lupa “berdiri di atas bahu raksasa”. Kita harus belajar kepada orang-orang yang telah merasakan pahitnya perjuangan, dan lezatnya kesuksesan, itulah maksud dari kalimat itu. Ngapain kita action sedikit namun tidak menghasilkan karena kita salah action. Paling baik kita action banyak namun menghasilkan banyak pula, karena action sudah terbukti jitu. Karena inilah yang dilakukan Issac Newton dalan kehidupannnya.
            Sebagai penutup, saya ingin menegaskan lagi. Action, action, action, action, action, action, dan action. Dengan begitu kita dapat menjadikan Indonesia menjadi negara makmur, maju bahkan super power. Harapan demi harapan akan terwujud. Dan iringi action dengan positive thinking
            Tak banyak yang saya tuliskan. Saya tidak ingin anda memberikan kata bagus terhadap tulisan ini-berharap begitu-. Tapi saya anda tutup artikel ini dan action.

Dalam lindungan Yang Maha Kuasa
Dan cinta Ibu Pertiwi
Di tambah semangat perubahan yang membara

Surakarta, 11 Febuari 2013

Senin, 25 Februari 2013

The Day of Gundul

hari pertama gundul ..
ia,ia,ia .. semua mata tertuju hanya pada satu wajah yang tak asing lagi yang selalu bikin kotroversi dan perubahan. Ketika upaca hari senen, 25 Febuari 2013. " Hai, avatar" adalah salah satu kata yang terucap oleh teman-temanku. Namun dalam hati, aku hanya berkata, " Alhamdulilah, aku bisa membuat perubahan gaya gua dan bikin orang tertawa", iya hitung-hitung amal deh.  dan inilah salah satu dari pembedaharaan otak kanan.

Sabtu, 23 Februari 2013

mentari senja

Senja ialah lambang dari kelelahan, kegelapan, ketidaksemnagatan dan hal-hal negatif lainnya yang muncul setelah kita berjuang manaklukan kehidupan sejak pagi hari. Sedangkan mentari ialah semangat dan semangat yang terus terpancar tak berhenti. Ia berhenti hanya di saat senja datang. Namun semua itu tak ada artinnya bagi para "pendaki lagit" yang tak pernah dan tak akan pernah kenal dengan "menyerah". Mereka akan terus berlari. berjuang, dan tak akan berhenti walaupun senja telah datang. Bagikan mentari yang selalu memancarkan cahyanya, tak kenal waktu pagi, siang atupun senja. Di saat senja datang, mentari itu malah bersinar bagaikan di saat ia menyapa makhluk di pagi hari.

23 febuari 2013


wow !! wow !! ...
sungguh sangat luar biasa nikmat yang Alla SWT berikan kepada hambannya jika percaya dan menjemputnya ..
  Sesuatu yang dulu saya anggap hanyalah angan-angan biasa, semua terwujud satu persatu dan konsisten terus menerus ..
  Saya hanya cuma menikmati proses.. iya proses .. tidaka ada lagi yang lain ...