Bismillah,
Ku
awali tulisanku ini.
Mungkin
setahun lebih aku tak menulis lagi di
blog ku. Banyak hal dan persoalan hidup yang menjadikan diriku untuk berhenti
menulis sementara. Bukannya tak ingin tapi mencoba untuk diam dulu. Diam untuk mendengar,
melihat, dan belajar menemukan apa yang diajarkan Allah melalui kehidupan kita.
Nol
= kosong
Perumpamaan
bagaimana kita menjadi orang yang selalu menerima kebenaran. Seperti gelas kosong
yang selalu dapat di isi, bukan seperti
gelas yang sudah terisi yang tak mampu lagi di isi. Dengan begitulah kita mau
dan mampu menerima setiap kebenaran yang diajarkan oleh Allah melalui ayat –
ayat- Nya yang tersurat maupun yang tak tersurat.
Perumpamaan
ini lah yang juga menjadi salah satu makna kehidupan untuk kembali ke fitrah awal ketika kita dilahirkan ke dunia. Dengan keadaan suci yang tak
diliputi dengan kegelapan dosa.
Perumpamaan
inilah yang juga menjadi awal tulisan ku di blog setelah lama berhenti menulis.
Kembali ke “nol” setelah berada dalam keadaan “minus” dalam kehidupan . Keadaan
dimana diriku mengalami kejatuhan dan ketidakberdayaan. Kedaan dimana diri
diliputi oleh kegelapan dosa, kegelapan hati dan jiwa.
Dari
keadaan itu, diriku untuk mencoba untuk merenungi, belajar, memperbaiki,
muhasabah diri, dan melihat diriku sendiri. Bukan untuk melihat orang lain,
menyalahkan orang lain dan menyalahkan keadaan.
Kemudian
berusaha untuk kembali berdiri dan berjalan untuk terus hidup. Walaupun terasa
susah dan teramat sulit. Semoga ini menjadi awal yang baik. Awal untuk menambah
“nilai’ diri dari nilai nol, sedikit demi sedikit hingga mencapai “nilai”
tertinggi dalam kehidupan.